Selasa, 17 Julai 2012

Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim


Siri Jelajah Dato’ Seri Anwar Ibrahim Ke Selangor

Posted: 17 Jul 2012 12:49 AM PDT

Merdeka Rakyat
18 Julai 2012 (Rabu)

9.00 – 12.00 mlm – Ceramah Perdana – (DUN Seri Muda, P- Kota Raja)

Lokasi: Padang Rakyat, Kg Jalan Kebun, Seksyen 30, Syah Alam
(Sebelah Masjid An- Naim, Kg Jln Kebun)

Penceramah:
i. YB Dato' Seri Anwar Ibrahim
ii. YB Azmin Ali
iii. YB Zuraida Kamaruddin
iv. YB Dr Siti Mariah Mahmud
v. YB Teo Nee Ching
vi. YB Shuhaimi Shafiei
vii. YBhg Arif Sabri
viii. YB Xavier Jayakumar

Anwar Ibrahim: Korupsi di Indonesia Tidak Lebih Parah dari Malaysia

Posted: 17 Jul 2012 12:30 AM PDT

Dari JaringNews.com
Oleh Nikky Sirait

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia seharusnya dibarengi dengan keberpihakan kepada masyarakat banyak.”

JAKARTA, Jaringnews.com – Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, angkat bicara mengenai dunia perpolitikan Indonesia. Dia menilai, Indonesia mengalami perkembangan politik yang jauh lebih baik ketimbang negaranya.

“Positifnya Indonesia lebih matang, institusi demokrasi lebih mengakar, media lebih bebas. Walaupun ada masalah, ada kritikan kepada KPK, presiden ataupun kasus Century, masih ada ruang bagi publik untuk mengetahuinya,” ujar dia kepada Jaringnews.com dalam sebuah wawancara eksklusif di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/7).

Ada dua isu menantang yang dialami Indonesia hingga kini. Pertama, isu mengenai korupsi, dan isu tentang ekonomi. Namun, lagi-lagi menurut dia, korupsi yang terjadi di Indonesia tidak lebih parah dengan yang terjadi di Malaysia. Hanya saja, sambung dia, media di Malaysia dikontrol oleh pemerintah.

“Tidak benar korupsi di Malaysia tidak lebih parah seperti yang digambarkan. Sebab kita sophitication (lebih canggih). Korupsi di Malaysia tidak dihebatkan (diberitakan) karena media dikontrol,” ungkap pria kelahiran Pulau Pinang, Malaysia, 10 Agustus 1947 ini.

Dia pun menyebutkan satu kasus korupsi di Negeri Jiran yang terkesan sengaja tidak diekspos media, yakni mengenai skandal pembelian kapal selam dari Prancis pada 2002 oleh pemerintah Malaysia yang tengah mengemuka.

“Di mahkamah Prancis sudah dibuka, berita soal ini di Prancis ada, tapi di Malaysia tidak diungkit. Satu dunia bicara korupsi setengah miliar ringgit, tapi dipadamkan (tak diungkap) sama sekali,” ujar dia.

Lalu, mengenai isu ekonomi, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia seharusnya dibarengi dengan keberpihakan kepada masyarakat banyak. “Masih ada marginalization (marjinalisasi), kemiskinan, dan jurang itu terus melebar. Saya tidak pikir itu sustainable (berkelanjutan),” tuntas Anwar.

Kedatangan Anwar ke Jakarta yakni untuk menghadiri diskusi ilmiah dengan tema Peace & Reconciliation in Southeast Asia, yang akan digelar di Hotel Shangri-La, pukul 15.00 WIB. Acara ini merupakan perayaan setahun usia jurnal tiga bulanan berbahasa Inggris ‘Strategic Review: The Indonesian Journal of Leadership, Policy, World Affairs’, yang diluncurkan pada 15 Agustus 2011 lalu.

Selain Anwar, turut menjadi pembicara dalam forum ini, yakni mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. Acara ini akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Hari Ini, SBY Buka Forum Diskusi dengan Tiga Tokoh Fenomenal Asia

Posted: 17 Jul 2012 12:28 AM PDT

Dari JaringNews.Com
Oleh Nikky Sirait

Tiga tokoh fenomenal ini sosok yang memiliki pengaruh besar dalam peta perpolitikan di negaranya masing-masing.

JAKARTA, Jaringnews.com – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka diskusi ilmiah bertajuk ‘Peace & Reconciliation in Southeast Asia’ di ballroom Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (17/7) hari ini. Acara ini merupakan perayaan setahun usia jurnal tiga bulanan berbahasa Inggris ‘Strategic Review: The Indonesian Journal of Leadership, Policy, World Affairs’, yang diluncurkan pada 15 Agustus 2011 lalu.

SBY selaku keynote speaker akan memberikan sambutan pada pukul 15.30 WIB. Dalam diskusi ini, akan hadir tiga tokoh yang tidak asing lagi di kawasan Asia, yaitu mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. Ketiganya akan duduk bersama di forum diskusi ini.

Kehadiran tiga tokoh fenomenal–kalau tak mau disebut kontroversial–ini tentu akan menjadi perhatian publik. Seperti diketahui, ketiganya adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dalam peta perpolitikan di negaranya masing-masing.

Sebut saja Thaksin. Mantan PM Thailand disenangi masyarakat tetapi digulingkan lewat kudeta militer pada September 2006, lalu tinggal di pengasingan di Dubai. Meski tinggal di pengasingan, ia tetap memiliki pengaruh yang sangat kuat di Thailand.

Bahkan, Yingluck Shinawatra, adik kandungnya, berhasil menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 2011 lalu karena pengaruh dan kendali Thaksin yang masih menancap cukup kuat.

Pria 62 tahun ini menjadi tokoh fenomenal karena memadukan kekuatan bisnis dan politik dalam lansekap demokrasi Thailand yang monarki konstitusional. Thaksin menjadi model demokratisasi Asia yang bersentuhan dengan militer, yang memiliki paralelisme dengan Indonesia, meski kondisi kedua negara sangat berbeda, khususnya kiprah militer dalam politik.

Oleh karena itu, menjadi kesempatan yang sangat berharga mengikuti diskusi dalam rangka ulang tahun pertama Strategic Review.

Acara ini terbuka untuk umum, khususnya pengamat, akademisi, mahasiswa ilmu politik, praktisi politik, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun pebisnis.

Tiba di Jakarta, Anwar Ibrahim: Kami Siap Berkuasa di Malaysia

Posted: 17 Jul 2012 12:25 AM PDT

Dari JaringNews.Com
Oleh Johannes Sutanto de Britto

Meskipun rakyat tidak berpendidikan tinggi, rakyat tidak bodoh.

JAKARTA, Jaringnews.com – “Pemilu kemungkinan digelar tahun ini, meski telah ditangguhkan berulang kali,” tegas tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim pada Jaringnews.com dalam sebuah wawancara eksklusif di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa pagi ini, 17/7. Rencananya, siang ini ia akan duduk bersama dengan Ramos Horta dan Thaksin Shinawatra di sebuah forum diskusi ilmiah dengan tema “Peace & Reconciliation in Southeast Asia” di Ballroom, Shangri-La Hotel.

Ia menambahkan bahwa dirinya siap memenangi pemilu Malaysia. Baginya, pemilu kali ini adalah kesempatan emas bagi rakyat untuk kebebasannya dalam demokrasi.

“Bagi saya baik pemilu kali ini adalah baik karena saya pikirkan rakyat. Meskipun rakyat tidak berpendidikan tinggi, rakyat tidak bodoh. Inilah hak rakyat untuk kebebasan,” tegasnya.

Meski demikian, jalan untuknya masih tetap berliku karena kini ia dituduh mendalangi aksi demonstrasi menentang rezim di Malaysia.

Seperti diketahui, ribuan warga Malaysia menggelar unjuk rasa yang disebut Bersih di Kuala Lumpur untuk menuntut perubahan sistem pemilu yang menurut mereka berpihak pada koalisi pemerintah pimpinan Perdana Menteri Najib Razak. Bersama Anwar Ibrahim, Wakil Presiden PKR Azmin Ali dan Badrul Hisham Shaharin dituntut oleh pemerintah karena dianggap sebagai dalang kerusuhan.

Ribuan warga Malaysia terlibat bentrok dengan aparat keamanan karena pengunjuk rasa berusaha menerobos barisan polisi yang memblokade jalan-jalan menuju alun-alun. Sedikitnya 500 orang ditangkap setelah aksi pada pada 28 April 2012 lalu itu.

Jika terbukti bersalah, Anwar akan diancam dengan hukuman dua tahun penjara dan denda sebesar 2.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp6 juta. Tidak hanya itu saja, Anwar juga akan dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum.

Anwar didakwa melanggar undang-undang yang melarang unjuk rasa jalanan dan pawai massal di pusat kota Kuala Lumpur. Sidang akan digelar kembali dalam beberapa bulan ke depan.

Meski demikian, Anwar kepada Jaringnews.com memastikan bahwa dirinya akan memenangi pemilu Malaysia.

“Pemilu kali ini menjadi peluang terbaik bagi kami untuk berkuasa,” tegasnya.

Apalagi, jelasnya, Najib sudah undur pemilu ini berulang kali karena merasa tidak percaya diri untuk ikut pemilu.

Tiada ulasan:

Nuffnang